Universitas Malahayati: Sejarah, Program Studi, dan Prestasi Terbaru


Universitas Malahayati merupakan salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia yang memiliki sejarah yang panjang dan program studi yang berkualitas. Universitas ini telah mencapai berbagai prestasi terbaru yang patut diapresiasi.

Sejarah Universitas Malahayati dimulai pada tahun 1965, ketika didirikan sebagai Akademi Ilmu Pelayaran di Aceh. Seiring berjalannya waktu, universitas ini berkembang menjadi perguruan tinggi yang menyelenggarakan berbagai program studi unggulan.

Salah satu program studi yang terkenal dari Universitas Malahayati adalah program studi Teknik Kelautan. Menurut Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, Dekan Fakultas Teknik Universitas Malahayati, program studi ini telah menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap bersaing di dunia kerja. “Kami terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan agar lulusan kami dapat bersaing di tingkat global,” ujarnya.

Selain program studi Teknik Kelautan, Universitas Malahayati juga memiliki program studi lain yang tidak kalah berkualitas, seperti program studi Hukum Kelautan dan program studi Bisnis Maritim. Menurut Dr. Ir. Dian Novita Sari, M.Si., Dekan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Politik Universitas Malahayati, program studi Hukum Kelautan sangat dibutuhkan untuk menghasilkan tenaga ahli yang mampu mengatasi permasalahan hukum di sektor kelautan.

Prestasi terbaru yang diraih oleh Universitas Malahayati juga patut diacungi jempol. Salah satunya adalah juara dalam kompetisi nasional bidang teknologi maritim. “Prestasi ini tidak terlepas dari kerja keras dan dedikasi seluruh civitas academica Universitas Malahayati,” kata Rektor Universitas Malahayati, Prof. Dr. Ir. Andi Hakim Nasoetion.

Dengan sejarah yang panjang, program studi yang berkualitas, dan prestasi terbaru yang membanggakan, Universitas Malahayati terus berkomitmen untuk menjadi perguruan tinggi unggulan di Indonesia. “Kami akan terus berinovasi dan berkolaborasi untuk mencetak generasi muda yang unggul dan berdaya saing,” tambah Prof. Dr. Ir. Andi Hakim Nasoetion.